Senin, 24 Oktober 2016

Tenda Canopy

Tenda Kafe



Bahan: Terpal korea D 600, D 600 Soft, Printing, Terpaulyn, dll
Tiang: Pipa Besi
Ukuran: 2×2 , 3×3 , ( sesuai pesanan)

Tenda Geodesic,Dome,Tunnel,Ridge

1. Geodesic
Tenda ini lebih tahan terhadap angin. Terdiri dari 4 frame, 2 bersilangan (seperti tenda dome), 2 lagi menghimpit secara diagonal. Kalau diperhatikan sekilas, bedanya sama tenda dome adalah dibagian 2 frame penghimpit yang ternyata membuat tenda ini lebih stabil dan kokoh. Tenda ini pun seperti halnya tenda dome tetap harus dipasak kuat-kuat agar tidak mudah terbawa angin.
2.Dome
Tenda ini berbentuk seperti bola yang dipotong setengah. Disebut juga sebagai Cross Over Pole Dome karena prinsipnya adalah 2 frame yang disilangkan. Dalam pemakaiannya, tenda ini harus dipasak kuat-kuat agar tidak mudah terbawa tiupan angin. Tenda jenis ini cocok digunakan sepanjang tahun pada kondisi tropis. Kelebihan lainnya adalah tenda ini mudah didirikan dan juga ruang yang tersedia cukup lenggang (walau tergantung ukuran tenda juga).
3. Tunnel
Tenda jenis ini berbentuk seperti lorong. Seperti tenda dome, dia juga cocok dibawa ke keadaan alam tropis. Biasanya terdiri dari 3-4 rangka setengah lingkaran dan punya pintu di kedua ujungnya.
4. Ridge
Tenda berbentuk segitiga memanjang, sangat mantap/stabil menghadapi angin. Tau tenda pramuka yang biasa dipakai untuk camping? bentuknya seperti itu.
Selain empat jenis tenda di atas ada pula jenis tenda lainnya, seperti tenda nomor 5 (merujuk pada gambar) yaitu piramid, ada pula tenda yang hanya memiliki satu frame yaitu single-hoop dan masih ada pula jenis lainnya.
Selain bentuk tenda ada pula hal-hal lain yang haus diperhatikan, seperti tinggi dari tenda tersebut. Mungkin hal ini terlihat kecil, namun dalam sebuah pendakian tinggi dari tenda dapat berpengaruh. Hal ini berkaitan dengan daya tangkap terhadap angin. Semakin rendah tinggi tenda, maka semakin tahan terhadap angin. Untuk tinggi ideal tenda yang dipakai saat pendakian adalah maksimal 1 meter atau 40 inch. Jadi, beda ukuran tinggi juga memiliki fungsi yang berbeda, tenda yang lebih tinggi mungkin lebih cocok untuk dipakai saat camping dibandingkan saat mendaki.
Selain ukuran, jenis, dan tinggi tenda, frame tenda merupakan salah satu hal yang layak mendapatkan perhatian. Umumnya frame yang dipakai di tenda dome dan tunnel adalah frame yang terbuat dari bahan dasar fiberglass. Frame dari bahan dasar fiberglass memiliki harga yang lebih murah, namun lebih mudah goyah dan pecah. Frame jenis ini juga cenderung mudah merusak kain tenda. Adapun alternatif bahan frame lainnya adalah yang terbuat dari alumunium karena lebih awet dan lebih tangguh dalam menghadapi cuaca buruk.
Selain frame, komponen lain yang harus diperhatikan adalah pasak. Pasak memiliki ragam jenis, bahan, dan ukuran. Selain pasak yang dapat kita beli di pasaran ada pula pasak yang dapat kita buat sendiri dari potongan kayu/bambu yang kokoh. Untuk pasak buatan pun memiliki variasi bahan dan ukuran. Untuk penggiat alam, pasak yang terbuat dari alumunium merupakan pilihan yang baik, namun kelemahannya adalah pasak jenis ini mudah bengkok. Beberapa orang menilai bahwa pasak yang terdiri dari campuran alumunium dan plastik justru lebih baik karena bentuknya lebih mudah mengikuti tekstur tanah. Jadi, semuanya kembali lagi kepada keadaan alam yang akan kita hadapi. Selain pasak berbahan dasar alumunium atau campuran alumunium dan plastik, ada pula pasak yang hanya terbuat dari plastik. Pasak dari plastik tentu saja lebih murah namun cenderung tidak fleksibel. Nah, bagaimana jika kita pergi ke daerah dengan permukaan pasir? Untuk menyiasati hal ini kita bisa mengikatkan kentung berisi pasir/batu di ujung-ujung tenda dan memendam kantung tersebut ke dalam pasir.
Nah, jika komponen-komponen tersebut sudah dipertimbangkan dengan baik, jangan lupa pertimbangkan pula apakah anda akan nyaman tinggal di dalam tenda yang akan anda bawa. Umumnya tenda dome terbuat dari kain nylon yang memiliki sifat ringan dan cepat kering. Namun sangat rentan terhadap sinar UV, sehingga ada baiknya jika ketika dipasang di tempat yang intensitas sinar mataharinya tinggi, di bagian atas tenda dilapisi lagi dengan lapisan lain (contoh: ponco, handuk kering dll).
Nah, tapi kalau seluruh tenda terbuat dari kain nylon hasilnya adalah: gerah. Maka cara mengatasinya adalah dengan pengaturan ventilasi. Jika memang seluruh tenda terbuat dari kain nylon, pastikan tenda tersebut memiliki sistem ventilasi yang baik, atau cara sederhana agar udara bisa terus keluar masuk adalah dengan membuka pintu. Sayangnya, membuka pintu berarti membuka peluang besar baik hewan untuk masuk, maka solusinya adalah dengan memilih tenda yang memiliki 2 lapisan pintu; yaitu pintu luar dan pintu dalam yang seperti kelambu. Namun tidak perlu khawatir, karena kini (menurut informasi) banyak tenda yang bagian luarnya berbahan dasar nylon, namun bagian dalamnya berbahan dasar katun sehingga memiliki kemampuan lebih baik dalam mengeluarkan uap panas tubuh.
Faktor kenyamanan lain yang harus diperhatikan adalah aman/tidaknya tenda dari resiko masuknya binatang dan rembesan air. Untuk mengantisipasi hal tersebut pilihlah tenda yang antara kain tenda dengan alas tenda sudah terjahit.
Nah, kalau sudah mempertimbangkan jumlah orang, keadaan alam, jenis tenda, dan kenyamanan. sekarang kita harus tahu juga hal yang harus dilakukan dan dipertimbangkan dalam mendirikan tenda. Hal pertama yang harus dilakukan setelah mengetahui tenda mana yang akan dibawa adalah kelengkapan tenda. Jangan sampai tenda yang dibawa tidak lengkap komponennya. Setelah komponen tenda lengkap, pastikan kita mengetahui di mana komponen-komponen tersebut disimpan (jika dibawa terpisah), barulah setelah kita sampai di destinasi untuk bermalam kita perlu memerhatikan dan melakukan hal-hal ini:
1. Perhatikan arah angin, jangan taruh pintu tenda berlawanan arah angin.
2. Buat sistem saluran air di sekeliling tenda.
3. Hindari berkemah di pinggir sungai. (banyak binatang, berisik, dan air bisa meluap)
4. Jaga kebersihan tenda agar tetap nyaman.
5. Jika memasak pada serambi tenda, pastikan pintu terbuka agar gas cepat keluar, dan api berada jauh dari komponen tenda agar tidak terbakar
6. Jaga kelengkapan tenda dengan mengorganisir komponen secara rapi. Jika ada pasak/tali yang lebih taruhlah ke dalam tas tenda dan simpan dengan rapi di dalam tenda, agar tidak hilang-hilangan.
Biasanya untuk menjaga keselamatan diri, bawa pula garam untuk ditamburkan disekeliling tenda.
Setelah berpergian, ada baiknya untuk merawat tenda yang telah kita pakai. Cara perawatan tenda adalah antara lain:
  • Cuci tenda dengan cara merendam dengan air. Jangan gunakan diterjen!
  • Jika kotor, gosoklah dengan menggunakan spons dan sabun. Jangan menggunakan sikat yang terlalu keras
  • Jika sudah dicuci/digosok dengan spons, jemurlah tenda di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah benar-benar kering lipat kembali tenda.
  • Bersihkan pasak tenda dari sisa-sisa tanah. Cara yang cukup mudah adalah dengan lap basah lalu dikeringkan.
  • Jika sering memakai tenda pada saat hujan, bersihkan frame tenda agar tidak berkarat (juga pastikan disimpan dalam keadaan kering). Karat dapat mengganggu kelenturan.
  • Untuk menjaga resleting tetap lancar, kita dapat menyemprotkan silikon ke resleting tenda (bukan pada kain)
  • Simpan tenda di tempat yang kering dan sejuk. Jangan simpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung, karena salah satu penyebab kerusakan tenda adalah sinar UV.
  • Sekali-kali dirikanlah tenda walaupun tidak digunakan, untuk mengeringkan tenda secara maksimal
  • Jika tidak digunakan sebagai shelter, jangan gunakan tenda sebagai alas tidur atau selimut.
Merawat tenda kadang merupakan hal yang sepele, namun penting untuk dilakukan. Perawatan menentukan kenyamanan kita pada saat memakai tenda, dan ingatlah bahwa saat ini harga tenda dome tidak murah..
Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan kita sudah mengenal tenda yang akan kita pakai dan memastikan bahwa kita mampu mendirikan tenda tersebut. Akan jauh lebih baik lagi jika sebelum berangkat kita sudah berlatih mendirikan tenda, agar jika harus mendirikan tenda pada keadaan darurat kita sudah terbiasa. Selamat berpetualang!